Makalah Tentang Bank Syariah

Posted by Unknown Tuesday, November 26, 2013 8 comments
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya (Pembuat Makalah) ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga saya dapat meyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini di buat ringkas, padat dan jelas agar mudah dipelajari dan dicerna oleh pembaca. Dibagian akhir makalah ini dicantumkan kesimpulan dari isi makalah.
Dalam makalah ini berisi pengertian, sejarah, aturan dan macam-macam bank dari Bank Syari’ah. Makalah ini juga membantu pembaca untuk memperdalam pengetahuan tentang Bank Syariah.
  Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

                                                                                               
                                                            Kragilan, 21 November 2013
                                      Wahyu Juniyanto
                                                                     
        

PENDAHULUAN


Perbankan syari’ah dikenal sebagai bank yang tidak menerapkan sistem bunga seperti bank konvensional lainnya, melainkan bagi hasil yang tidak saja berdimensi materiil belaka tetapi juga dituntut unsure inmateriilnya. Hal terakhir inilah yang menjadi cirri utama dalam pengelolaan keuangan syari’ah ini, karena akan berdampak pada pertanggung jawaban seseorang di dunia dan akhirat kelak. Oleh karena itu dalam pengelolaan ekonomi syariah kita mengenal beberapa sifat atau karakter yang harus dimiliki oleh seseorang yang diberi amanah, yaitu sidik amanah istiqomah fatonah dan tabliq.

Adapun prinsip utama bank syariah adalah hartus menuju pada pengembangan kesejahteraan masyarakat. Pelayanan perbankkan syariah merupakan gabungan antara aspek moral dan aspek bisnis.
Dalam operasionalnya bank syari’ah berada dalam beberapa koridor prinsip.
PENGERTIAN BANK SYARI’AH

Perbankan syariah atau perbankan Islam (Arab: المصرفية الإسلامية al-Mashrafiyah al-Islamiyah) adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang (haram). Sistem perbankan konvensional tidak dapat menjamin absennya hal-hal tersebut dalam investasinya, misalnya dalam usaha yang berkaitan dengan produksi makanan atau minuman haram, usaha media atau hiburan yang tidak Islami, dan lain-lain.
Meskipun prinsip-prinsip tersebut mungkin saja telah diterapkan dalam sejarah perekonomian Islam, namun baru pada akhir abad ke-20 mulai berdiri bank-bank Islam yang menerapkannya bagi lembaga-lembaga komersial swasta atau semi-swasta dalam komunitasmuslim di dunia.
SEJARAH BANK SYARI’AH

Indonesia yang sebagian besar penduduknya adalah Muslim membuat negara ini menjadi pasar terbesar di dunia bagi perbankan syariah. Besarnya populasi muslim itu memberikan ruang yang cukup lebar bagi perkembangan bank syariah di Indonesia.
Di Indonesia, bank syariah pertama baru lahir tahun 1991 dan beroperasi secara resmi tahun 1992. Padahal, pemikiran mengenai hal ini sudah terjadi sejak dasawarsa 1970-an. Menurut Dawam Raharjo, saat memberikan Kata Pengantar buku Bank Islam Analisa Fiqih dan Keuangan penghalangnya adalah faktor politik, yaitu bahwa pendirian bank Islam dianggap sebagai bagian dari cita-cita mendirikan Negara Islam.
Namun, sejak 2000-an, setelah terbukti keunggulan bank syariah (bank Islam) dibandingkan bank konvensional antara lain, Bank Muamalat tidak memerlukan suntikan dana, ketika bank-bank konvensional menjerit minta Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) ratusan triliunan akibat negatif spread bank-bank syariah pun bermunculan di Indonesia.
Hingga akhir Desember 2006, di Indonesia terdapat tiga Bank Umum Syariah (BUS) dan 20 Unit Usaha Syariah (UUS).
Fungsi-fungsi bank sudah dipraktikkan oleh para sahabat di zaman Nabi Muhammad SAW, yakni menerima simpanan uang, memberikan pembiayaan, dan jasa transfer uang. Namun, biasanya satu orang hanya melakukan satu fungsi saja. Baru kemudian, di zaman Bani Abbasiyah, ketiga fungsi perbankan dilakukan oleh satu individu.
Usaha modern pertama untuk mendirikan bank tanpa bunga pertama kali dilakukan di Malaysia pada pertengahan tahun 1940-an, namun usaha tersebut tidak berhasil.Berikutnya, eksperimen dilakukan di Pakistan pada akhir 1950-an.
Namun, eksperimen pendirian bank syariah yang paling sukses dan inovatif di masa modern dilakukan di Mesir pada 1963, dengan berdirinya Mit Ghamr Local Saving Bank.Kesuksesan Mit Ghamr memberi inspirasi bagi umat Muslim di seluruh dunia, sehingga muncul kesadaran bahwa prinsip-prinsip Islam ternyata masih dapat diaplikasi dalam bisnis modern.

ATURAN – ATURAN BANK SYARI’AH

Bank Indonesia (BI) tengah menggodok aturan leveraging untuk perbankan syariah. Direktur Kepala Group Penelitian Perkembangan dan Regulasi Perbankan Syariah BI, Ahmad Buchori, mengatakan aturan ini akan mempermudah Bank Umum Syariah (BUS) atau bank syariah dalam menggunakan jaringan kantor induknya untuk melayani masyarakat.

Leveraging sama dengan office chanelling di Unit Usaha Syariah (UUS). Inti aturan ini, kata Buchori, agar BUS atau bank syariah dapat memanfaatkan jaringan konvensional milik induknya. BI menargetkan aturan tersebut terbit akhir tahun ini.
Misalnya, sebuah bank syariah yang sudah memiliki kantor cabang di Bandung ingin menarik Dana Pihak Ketiga (DPK) di luar wilayah Bandung, tapi masih di Jawa Barat. Bank syariah tersebut bisa menggunakan jaringan bank induknya yang konvensional untuk melayani pengumpulan dana pihak ketiga yang berada di luar wilayah Bandung, seperti Sukabumi, Bogor hingga Cianjur.

Bahkan dalam aturan ini, bank syariah yang menggunakan jaringan kantor bank konvensional induknya tersebut tak perlu mempekerjakan pegawainya dalam melayani masyarakat. Pelayanan tersebut bisa dilakukan oleh pegawai kantor dari bank konvensional yang merupakan jaringan induk bank syariah itu.
                   
                   CONTOH – CONTOH BANK SYARI’AH

Berikut ini adalah daftar lengkap bank syariah dan unit usaha syariah yang ada di Indonesia :

BANK UMUM SYARIAH (BUS)

1.        PT Bank Syariah Mandiri 
2.        PT Bank Syariah Muamalat Indonesia
3.        PT Bank Syariah BNI
4.        PT Bank Syariah  BRI
5.        PT Bank Syariah Mega Indonesia 
6.        PT Bank Jabar dan Banten
7.        PT Bank Panin Syariah
8.        PT Bank Syariah Bukopin
9.        PT Bank Victoria Syariah
10.     PT BCA Syariah 
11.     PT Maybank Indonesia Syaria

UNIT USAHA SYARIAH (UUS)
1.           PT.  Bank Danamon
2.           PT.  Bank Permata
3.           PT.  Bank Internasional Indonesia   (BII)
4.           PT.  CIMB Niaga
5.           HSBC, Ltd.
6.           PT.  Bank DKI
7.           BPD DIY
8.           BPD Jawa Tengah  (Jateng)
9.           BPD Jawa Timur  (Jatim)
10.       BPD Banda Aceh
11.       BPD Sumatera Utara (Sumut)
12.       BPD Sumatera Barat (Sumbar)
13.       BPD Riau
14.       BPD Sumatera Selatan (Sumsel)
15.       BPD Kalimantan Selatan (Kalsel)
16.       BPD Kalimantan Barat (Kalbar)
17.       BPD Kalimantan Timur (Kaltim)
18.       BPD Sulawesi Selatan (Sulsel)
19.       BPD Nusa Tenggara Barat (NTB)
20.       PT.  BTN
21.       PT.  Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)
22.       PT.  OCBC NISP
23.       PT.  Bank Sinarmas
24.       BPD Jambi

Layanan Syariah (OFFICE CHANNELING) 
1.           UUS Bank Danamon 
2.           UUS Bank Permata 
3.           UUS BII 
4.           UUS Bank Tabungan Negara
5.           UUS CIMB Niaga
6.           UUS BTPN
7.           UUS HSBC
8.           UUS BPD DKI
9.           UUS BPD Banda Aceh
10.       UUS BPD Sumut
11.       UUS BPD Riau
12.       UUS BPD Sumbar
13.       UUS BPD Sumsel 
14.       UUS BPD Jateng
15.       UUS BPD DIY
16.       UUS BPD Jatim
17.       UUS BPD Kalsel
18.       UUS BPD Kalbar
19.       UUS BPD Kaltim
20.       UUS BPD Sulsel
21.       UUS BPD  Nusa Tenggara Barat
22.       UUS OCBC NISP
23.       UUS Bank Sinarmas
24.       UUS BNI
25.       UUS BPD Jabar dan Banten
26.       UUS BEI
27.       UUS Bukopin
28.       UUS IFI
29.       UUS BRI
30.       UUS Lippo
31.       UUS BPD Jambi


                                             PENUTUP

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Saya berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada saya demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.




KESIMPULAN

1Bank Syari’ah merupakan implementasi dari Bank Islam dengan ciri tanpa bunga/riba
2) Bank Syari’ah sebenarnya sama dengan Bank Konvensional pada umumnya, yang membedakannya kalau Bank Syari’ah memakai system bagi hasil sedangkan bank Konvensional memakaisistem bunga.
3) MUI dan Muhammadiyah mengharamkan adanya bunga bank karena hal ini sama dengan riba sedangkan NU masih khilafiyah, ada sebagian yang membolehkan dengan alasan dharurat ada juga yang mengharamkannya, akan tetapi semuanya mendukung adanya bank syari’ah sebagai lembaga perekonomian yang berdasarkan syari’at Islam (tidak ada unsur riba di dalamnya)


SARAN

Setelah kita semua mengetahui apa itu bank syari’ah, sejarah, aturan dan contoh – contoh banknya diharapkan agar kita lebih memilih menggunakan jasa bank syari’ah dan alangkah baiknya yang sudah menggunakan bank konvensional pindah ke bank syari’ah.



                                           DAFTAR PUSTAKA

Sumber:

http://banksyariahcenter.blogspot.com





Baca Selengkapnya ....
Belajar SEO dan Blog support Online Shop Aksesoris Wanita - Original design by Bamz | Copyright of Oblag's Blog.

Followers

Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Powered By Blogger Widget and Get This Widget